PERANCANGAN KAWASAN WISATA SUNGAI DENGAN KONSEP GEOWISATA DI DESA KOPI KECAMATAN BULANGO UTARA

Main Article Content

Damayanti Bangko
Frans Mitran Ajami
Zuhriati A Djailani

Abstract

Indonesia Memiliki Bentang alam yang pegunungan dan sungainya sangat indah beserta segala bentuk khas geologinya yang unik merupakan segala bentuk potensi alam yang sudah dimiliki indonesia. potensi wisata alam yang signifikan, salah satunya terletak di Desa Kopi, kec. Bulango Utara yang memiliki jalur Sungai yang sangat bagus dimanfaatkan sebagai tempat wisata yang memberikan nuansa alam geologi sebagai daya tarik wisata utama dengan memberikan fasilitas wisata untuk kepuasan wisatawan yang berkunjung di wisata Sungai ini, di Kabupaten Bone Bolango, Kecamatan Bulango Utara, Desa Kopi yang merupakan Lokasi penelitian ini memiliki luas 3,19 Hektar tanah kosong dengan pemandangan utama bentangan sungai Bulango.wisata sungai ini memiliki manfaat bagi masyarakat dan pemerintah setempat untuk meningkatkan nilai ekonomi masyarakat maupun nilai jual wisata Daerah. Untuk memenuhi kebutuhan perancang wisata sungai ini, Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan observasi, Analisis mikro dan makro digunakan sebagai dasar untuk perencanaan wisata sungai yang menarik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep geowisata diterapkan pada wilayah Wisata Sungai. Konsep ini fokus pada integrasi harmonis antar bangunan, lingkungan, dan fitur alam yang ada. Selain itu, fasilitas pendukung Wisata Sungai dirancang berdasarkan kondisi lahan yang sesuai dengan lokasi wisata di Desa Kopi, Kecamatan Bulango Utara, Kabupaten Bone Bolango. Tujuan dari penerapan konsep ini adalah untuk membuat lokasi wisata nyaman bagi pengguna.

Article Details

Section
Articles

References

Ananda, Kevin. “Kajian Kesesuaian Proses Tahapan Perancangan Terhadap Hasil Rancangan.” Jurnal Tahapan Perancangan, vol. 23, no. 2, 2019, pp. 9–9. Erlangga, Santhy Chalara Pramodani. Perancangan Kawasan Tepi Sungai Kahayan Kota Palangka Raya Sebagai Upaya Memperbaiki Citra Kota Studi Kasus Kawasan Tepi Sungai Kahayan Segmen Jembatan Kahayan - Flamboyan. no. 2, 2017, pp. 1–17, https://journal.unilak.ac.id/index.php/arsitektur Ley 25.632. 済無No Title No Title No Title. 2002, pp. 9–30. Malik, Muhammad, and Ar Rahiem. Konsep Dan Rancangan Rute Geotrek Curug Malela. pp. 5–18. Program, Mahasiswa, et al. Mahasiswa Program Studi Teknik Geologi Fakutas Teknik Universitas Hasanuddin. no. 2011, 2018, pp. 1–5. Shrode, William A., and Dan Voich. "Organization and management: Basic systems concepts." (No Title) (1974). Semiawan, C. R. (2010). Metode penelitian kualitatif. Grasindo. Eddyono, F. (2021). Pengelolaan destinasi pariwisata. Uwais Inspirasi Indonesia. Hos, TA (1996). Geotourism, atau bolehkah pelancong menjadi anjing rock kasual. Geologi di depan pintu anda. Persatuan Geologi, London, 207-228. Berliandaldo, M., & Fasa, A. W. H. (2022). Pengelolaan geowisata berkelanjutan dalam mendukung pelestarian warisan geologi: Perspektif collaborative governance. Inovasi, 19(1), 79-97. Hermawan, H. (2018). Geowisata Sebagai Model Pemanfaatan Kekayaan Geologi Yang Berwawasan Lingkungan. Jurnal online (STP AMPTA Yogyakarta, diakses tanggal 23 April 2018). Lerebulan, M. F., Asmiwyati, I. G. A. A. R., Sukewijaya, I. M., Rahma, R., Yusiana, L. S., Gunadi, I. G. A., ... & Putra, I. D. G. A. D. Jurnal Arsitektur Lansekap (JAL). Dwiyanto, L., & Purwihartuti, K. Perencanaan Pengembangan Aset Fasilitas Taman Rekreasi Geopark Batu Mahpar Kabupaten Tasikmalaya Berdasarkan Konsep Geowisata. Jurnal Pariwisata Terapan, 7(1), 66-84. Berliandaldo, M., & Fasa, A. W. H. (2022). Pengelolaan geowisata berkelanjutan dalam mendukung pelestarian warisan geologi: Perspektif collaborative governance. Inovasi, 19(1), 79-97.